Selasa, 10 Maret 2015

Pengertian Etika, Profesi, dan Profesionalisme

A. Pendahuluan
Secara harfiah etika berasal dari kata ethos (bahasa yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat, bahasan seputar etika akan berkaitan dengan individu dan kelompok yang akan menilai tindakan-tindakan yang dikerjakan benar atau salah, baik atau buruk. Menurut Martin (1993), etika didefinisikan  sebagai “the discpline  which can act as the performance   index   or   reference   for   our   control   system”.

Dengan demikian, etika dapat dikatakan sebagai batasan atau standar kedisiplinan individu dalam kelompok sosial. Secara khusus etika digambarkan ke dalam bentuk aturan tertulis yang secara sistematis sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang berlaku. Jadi etika adalah cerminan dari “self control” atau kontrol diri sendiri, sebab etika disusun dan dibuat untuk kepentingan kelompok sosial itu sendiri, termasuk dalam hal ini kelompok profesi.

Kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian tinggi yang dalam menerapkan keahliannya itu hanya dapat dikontrol oleh rekan profesi yang sama. Menurut Wignjosoebroto Kehadiran   organisasi   profesi   dengan   perangkat   “built-in   mechanism”   berupa   kode   etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat   dari   segala   bentuk   penyimpangan   maupun   penyalah-gunaan   keahlian.

Jadi dapat disimpulkan bahwa profesi dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, jika para profesional dapat menerapkan etika profesi dalam setiap keahlian yang diberikan kepada masyarakat. Tanpa adanya etika profesi, maka penilaian masyarakat terhadap sebuah profesi hanya akan jatuh pada sebuah pekerjaan nafkah biasa yang tidak didasarkan pada nilai-nilai idealisme.

B. Pengertian Etika
Dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara maupun pergaulan internasional dibutuhkan sebuah sistem yang mengatur, bagaimana seharusnya dalam bergaul atau bisa juga dikatakan sebagai pedoman dalam bergaul. Pedoman dalam pergaulan ini dibutuhkan agar dalam berinteraksi setiap individu atau kelompok merasa aman, nyaman, dan tidak merasa ada yang dirugikan, serta agar perbuatannya sesuai dengan adat, budaya yang berlaku. 

Sekumpulan pedoman yang ada dalam kehidupan bermasyarakat inilah yang tumbuh menjadi etika. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :

• Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
• Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.
• Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
a. Etika Umum,   berbicara   mengenai   kondisi-kondisi   dasar   bagaimana   manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di
analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan
teori-teori.

b. Etika Khusus,  merupakan   penerapan   prinsip-prinsip   moral   dasar   dalam   bidang
kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana  saya  mengambil
keputusan   dan   bertindak   dalam   bidang   kehidupan   dan   kegiatan   khusus   yang   saya
lakukan,   yang   didasari   oleh   cara,   teori   dan   prinsip-prinsip   moral   dasar.   Namun,
penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang
lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi
yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu
keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
Etika khusus dibagi lagi menjadi dua, yaitu
a. etika individual, menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b. etika sosial, menyangkut kewajiban, sikap, pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia, baik secara langsung maupun kelembagaan. Sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan ideologi-ideologi, maupun tanggung jawab manusia.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau
terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling
aktual saat ini adalah sebagai berikut :
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiologi

C. Pengertian Profesional

Berikut pengertian Profesional menurut beberapa ahli
- KUSNANTO
Profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu.

- KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesional bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya

- OERIP S. POERWOPOESPITO
Profesional merupakan sikap yang mengacu pada peningkatan kualitas profesi.

- BUDY PURNAWANTO
Profesional merupakan bagian dari proses, fokus kepada output, dan berorientasi ke customer.

- TANRI ABENG (2002)
Seorang profesional harus mampu menguasai ilmu pengetahuannya secara mendalam, mampu melakukan kerativitas dan inovasi atas bidang yang digelutinya serta harus selalu berfikir positif dengan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.

Jadi dapat disimpulkan, profesional ialah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan dengan mengandalkan keahlian tinggi, atau dapat dikatakan seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktikan keahlian tertentu atau terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
3. Pengertian Profesionalisme
Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesionalisme:
- DONI KOESOEMA A
Profesionalisme merupakan salah satu cara bagi guru untuk merealisasikan keberadaan dirinya sebagai pendidik karakter

- ONNY S. PRIJONO
Profesionalisme merupakan kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai antisipasi menghadapi globalisasi

- PAMUDJI, 1985
Profesionalisme memiliki arti lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang - orang yang memiliki kemampuan tertentu pula

- KORTEN & ALFONSO, 1981
Yang dimaksud dengan profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence) dengan kebutuhan tugas (ask - requirement)

- AHMAD BAHAR
Profesionalisme merupakan usaha suatu kelompok masyarakat untuk memperoleh pengawasan atas sumber daya yang berhubungan dengan suatu bidang pekerjaan

- AHOLIAB WATLOLY
Profesionalisme adalah sikap seorang "profesional" atau "profi"

-ABD.RAHIM ABD. RASHID
Profesionalisme merupakan satu aspek penting dalam meningkatkan integriti sumber daya manusia

- AHMAN SUTARDI & ENDANG BUDIASIH
Profesionalisme adalah wujud dari upaya optimal yang dilakukan untuk memenuhi apa-apa yang telah diucapkan, dengan cara yang tidak merugikan pihak-pihak lain, sehingga tindakannya bisa diterima oleh semua unsur yang terkait

Dapat disimpulkan
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua kriteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
CIRI-CIRI PROFESIONALISME
  1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yangbersangkutan dengan bidang tadi.
  2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
  3. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
  4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Referensi:
- Staffsite.gunadarma.ac.id
- Isnanto, Rizal, “Buku Ajar Etika Profesi”, Universitas Diponegoro, Semarang, 2009
- etikaprofesionalismeit.blogspot.com

Minggu, 25 Januari 2015

Langkah-langkah Pelaksanaan Program Keamanan



Pelaksanaan Program Keamanan (Conducting a Security Program)
Langkah-langkah utama pelaksanaan Program keamanan yaitu : 


Persiapan Rencana Pekerjaan (Preparation of a Project Plan)
Perencanaan proyek untuk tinjaun kemanan mengikuti item sbb :
a. Tujuan Review
b. Ruang Lingkup (Scope) Review
c. Tugas yang harus dipenuhi
d. Organisasi dari Tim Proyek
e. Sumber Anggaran (Pendanaan) dan
f. Jadwal untuk Menyelesaikan Tugas

Identifikasi Kekayaan (Identification of asset)
Katagori asset :
a. Personnel (end users, analyst, programmers, operators, clerks, Guards)
b. Hardware (Mainfarme, minicomputer, microcomputer, disk, printer, communication lines, concentrator, terminal)
c. Fasilitas (Furniture, office space, computer rrom, tape storage rack)
d. Dokumentasi (System and program doc.,database doc.,standards plans, insurance policies, contracts)
e. Persediaan (Negotiable instrument, preprinted forms, paper, tapes, cassettes)
f. Data/Informasi (Master files, transaction files, archival files)
g. Software Aplikasi (Debtors, creditors, payroll, bill-of-materials, sales, inventory)
h. Sistem Software (Compilers, utilities, DBMS, OS, Communication Software, Spreadsheets). 

Penilaian Kekayaan (Valuation of asset)
Langkah ke tiga adalah penilaian kekayaan, yang merupakan langkah paling sulit. Parker (1981) menggambarkan ketergantungan penilaian pada siapa yang ditanya untuk memberikan penilaian, cara penilaian atas kekayaan yang hilang (lost), waktu periode untuk perhitungan atas hilangnya kekayaan, dan umur asset.


Identifikasi Ancaman-ancaman (Threats Identification)
Lihat gbr. 6.4 Lapisan jenis ancaman aset SI


Sumber ancaman External :
1. Nature / Acts of God
2. H/W Suppliers
3. S/W Suppliers
4. Contractors
5. Other Resource Suppliers
6. Competitors (sabotage, espionage, lawsuits, financial distress through fair or unfair competition)
7. Debt and Equity Holders
8. Unions (strikes, sabotage, harassment)
9. Governmnets
10. Environmentalist (Harassment (gangguan), unfavorable publicity)
11. Criminals/hackers (theft, sabotage, espionage, extortion)

Sumber ancaman Internal :
1. Management, contoh kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan dan control yang tidak cukup.
2. Employee, contoh Errors, Theft (pencurian), Fraud (penipuan), sabotase, extortion (pemerasan), improper use of service (penggunaan layanan yg tidak sah)
3. Unreliable system, contoh Kesalahan H/W, kesalahan S/W, kesalahan fasilitas.

Penilaian Kemungkinan Ancaman (Threats LikeIihood Assessment)
Contoh, perusahaan asuransi dapat menyediakan informasi tentang kemungkinan terjadinya kebakaran api dalam satu waktu periode tertentu.

Analisis Ekspose (Exposures analysis)
Tahap analisis ekspose terdiri dari 4 tugas yaitu :
1. Identification of the controls in place
2. Assessment of the reliability of the controls in place
3. Evaluation of the likelihood that a threat incident will be successful
4. Assess the resulting loss if the threat is successful

Lihat gbr. 6.5. Tugas utama tahap analisis ekspose dan gbr.5.6. Ancaman, keandalan kontrol, cakupan control, dan ekspose. 

Adjust Control 


Prepare Sequrity Control 

Untuk melindungi kontrol pada jaringan internet dengan pengaturan Firewall. Penggunaan firewall juga penting, untuk membatasi siapa saja dan program apa saja yang bisa berjalan dalam komputer kita. Penggunaan firewall penting untuk mengatasi threat, karena jika ada orang lain yang mengakses komputer kita tanpa ijin, maka hak aksesnya akan diblokir oleh firewall tersebut. 

Sumber : 
http://staffsite.gunadarma.ac.id